BLANTERWISDOM101

Sholat Diqodho', Malah Raka'atnya Bertambah?

Thursday, September 3, 2020

Hari itu Udin tidak seperti biasanya, tiba-tiba Ia tergesa-gesa menuju ke tempat wudlu masjid yang kebetulan dekat dengan pondoknya. Ia segera wudlu kemudian masuk ke dalam masjid dengan segera untuk sholat. Ternyata Ia baru saja bangun dari tidurnya dan sadar jika belum melakukan sholat Dhuhur.

Padahal sebelumnya Ia bersantai-santai saja setelah menikmati bakso kiriman ibunya tadi pagi. Ketika adzan Dhuhur terdengar, Udin memilih untuk tidak bergegas menuju ke masjid untuk sholat berjamaah seperti aturan yang diberikan pondok.

Udin memang masih belum terbiasa dengan aturan itu, Ia justru hanya duduk di kursi depan kamarnya sambil menikmati semilir angin yang berhembus di teriknya siang itu. Dan akhirnya, Udin pun terlelap dengan pulas.

Sekarang itu semua terlambat, waktu Dhuhur telah berganti Ashar. Sementara itu, Udin terpaksa harus meng-qodho' sholat Dhuhurnya dengan segera, berharap tidak ada yang tahu jika Ia belum mengerjakan sholat Dhuhur.

Baru saja Ia menutup dengan salam, tiba-tiba seorang lelaki tua menggeser pintu masjid dari luar untuk masuk. Bunyi gesekan pintu itu terdengar dengan jelas oleh Udin.

Udin sepertinya mengenali langkah itu. Ya, lelaki itu adalah Pak Faqih, ketua pondok tempat Udin mengaji.

"Assalamu'alaikum.." ucap Pak Faqih pelan-pelan, mengerti jika ada orang sholat di dalamnya.

"Wa'alaikumsalam Pak Faqih" jawab Udin dengan terbata-bata.

"Oh Udin, sudah selesai ternyata. Saya kira tadi masih sholat, tumben kok cepat sholatnya?" tanya Pak Faqih sambil mwngamati Udin yang terlihat masih linglung.

"Emm iya Pak, habisnya takut waktunya mau habis waktu Dhuhurnya." Udin terlihat gugup menjawab pertanyaan dari Pak Faqih.

"Loh, bukannya ini sudah waktunya Ashar ya?" tanya Pak Faqih keheranan.

"Eh.. iya maksudnya Ashar Pak" Udin semakin gugup.

"Kok kamu keliatan pucat kayak gitu Din? kamu sakit? atau ada masalah? ndak apa-apa ceritakan aja Din" Pak Faqih mulai melihat gelagat aneh dari Udin.

"Ndak kok Pak, cuman panas aja sekarang." wajah bingung Udin semakin tampak dan dengan mudah terbaca.

"Hayo jangan bohong lho ya, wajah kamu ndak bakal bisa bohong. Jujur aja, ndak apa-apa nggak bakal bapak marahin kok." tegas Pak Faqih.

"Ehmm sebenernya Udin barusan sholat qodho' Dhuhur Pak, gara-gara tadi habis ketiduran. Jadinya Udin malu kalo ada yang tahu." Udin mengungkapkan segala kesalahan yang dialaminya.

"Oh begitu, ya sudah kalau sudah terlanjur ya bapak ndak bisa marahi kamu, tapi lan kali jangan diulangi lagi ya, janji?" jelas Pak Faqih menenangkan.

"Nggeh Pak, janji" jawab Udin menyesal.

"Nah, gitu dong Din."

"Ngomong-ngomong bapak punya tebak-tebakan nih soal sholat qodho'. Udin mau denger?" Lanjut Pak Faqih mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.

"Tebakan apa Pak? boleh-boleh hehe." Udin penasaran.

"Sholat apa yang jika diqodho' jumlah roka'atnya justru bertambah?" terus Pak Faqih menjelaskan.

"Wah apa ya Pak, biasanya kalo sholat diqodho' itu kan mengganti sejumlah roka'at yang ditinggalkan, mungkin orangnya lupa aja, jadi roka'atnya nambah, hehe" Udin mencoba menjawabnya.

"Ndak, masih salah. Mau tahu jawabannya?" tanya Pak Faqih.

"Iya deh iya Pak. Udin nyerah" jawab Udin.

"Sholat yang kalau ditinggalkan jumlah roka'atnya bertambah ya sholat Jum'at. Kalau ditinggalkan harus sholat Dhuhur yang empat roka'at, berarti nambah kan roka'atnya?" jelas Pak Faqih.

"Hahaha ohiya bener juga ya Pak." Mereka berdua tertawa bersamaan dengan hilangnya masalah Udin tadi.
Share This :

0 komentar