BLANTERWISDOM101

Yuk Intip Cara Mendidik Anak agar Rajin Sholat!

Friday, January 3, 2020
cara mendidik anak agar rajin sholat
Banyak orang yang bertanya bagaimana cara mendidik anak agar rajin sholat. Tidak heran banyak yang menanyakannya sebab sholat merupakan ibadah yang paling pertama dihitung di hari akhir kelak. Sholat merupakan indikator dari akhlak seseorang, dimana seseorang akan berakhlak baik jika sholatnya baik.

Tidak ada yang paling membahagiakan bagi siapapun yang dinamakan orang tua, kecuali anaknya sudah bisa melaksanakan sholat tanpa harus diatur. Bahagianya ketika sebelum adzan, anak sudah bersiap menuju ke masjid untuk melaksanakan ibadah sholat.

Terlebih jika kewajiban lima waktu tersebut senantiasa untuk dijadikan kebiasaan dan ditanamkan ketika masih anak-anak. Anak akan mengingat kebiasaan yang dilakukannya dengan kuat, maka jika kita sudah menanamkan sholat sejak kecil, anak menjadi terbiasa untuk selalu mendirikan sholat tanpa perlu diatur.

Benarkah Sholat Menghalangi Kita Berbuat Maksiat?

Jawabannya benar, Allah sendiri yang menegaskannya dalam Al Qur'an surat Al Ankabut ayat 45
اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
Artinya : "Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Dalam ayat tersebut terdapat penegasan bahwa sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Sebab, jika kita melakukan ibadah sholat, maka kita akan merasa selalu diawasi oleh Allah SWT.

Lalu bagaimana dengan orang yang sholat tetapi masih berbuat maksiat?


Tentu jika hal tersebut benar-benar terjadi, maka kemungkinan yang terjadi adalah orang tersebut tidak melakukan sholat dengan baik. Berarti ketika melakukan sholat pikirannya tidak dalam keadaan sholat, tetapi sedang memikirkan yang lain. Sehingga, perlu bagi kita untuk terus berusaha menyempurnakan sholat agar benar-benar merasakan manfaat dari sholat.

Selain itu, sholat juga menunjukkan seberapa sabarkah kita dalam sehari-hari. Seperti dijelaskan dalam firman Allah surat Al Baqarah ayat 45
وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ
Artinya : "Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,"

Bila kita perhatikan, sholat dan sabar diletakkan bergandengan, maknanya bahwa sholat juga menjadi tolak ukur kesabaran seseorang. Buktinya ketika sedang tergesa-gesa, orang yang sabar akan tetap melaksanakan sholat dengan khusyu' dan tuma'ninah. Berbeda dengan orang yang tidak sabar yang melaksanakan sholat dengan cepat dan tergesa-gesa.

Oleh karena itu, sungguh beruntung bagi orang tua yang memiliki anak yang rajin untuk sholat. Sebab jika seorang anak sudah bisa menjaga keistiqomahan sholatnya, berarti anak tersebut juga sudah bisa menjaga dirinya dimanapun dia berada.

Terlepas dari semua hal tersebut, sekarang pertanyaan yang tersisa adalah bagaimana cara mendidik anak agar rajin sholat?


Mari kita bahas bersama-sama satu per satu sebagai berikut

Tidak Memaksakan Anak untuk Sholat, Apalagi dengan Ancaman

Allah telah memerintahkan kepada kita untuk melaksanakan sholat bersama-sama dengan keluarga. Seperti dalam firman Allah surat Thaha ayat 132
وَأْمُرْ اَهْلَكَ بِالصَّلٰوةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَاۗ  لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًاۗ نَحْنُ نَرْزُقُكَۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوٰى
Artinya : "Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan salat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa."

Perintah yang ada dalam ayat tersebut ditujukan kepada keluarga, tidak terkecuali kepada anak. Sebab memang menjadi kewajiban bagi orang tua untuk mengajari sholat. Walaupun anak sudah sering diingatkan untuk sholat tetapi seringkali masih lupa.

Kita harus mengajak dan mengingatkan anak untuk istiqomah melakukan sholat dengan ajakan yang baik, bukan menggunakan ancaman seperti "jika tidak sholat nanti dosa lho" atau "Allah nanti marah kalau tidak sholat".


Sebab bila kita menakut-nakuti anak dengan kalimat seperti itu, anak akan mengira jika Allah itu jahat, mudah marah, dan lain sebagainya. Kita harus bisa menunjukkan bahwa Allah tidak seperti itu sehingga anak tidak mengerjakan sholat karena takut dimarahi atau disiksa Allah, tetapi justru mengerjakannya karena menikmati dan mengerti akan kewajibannya untuk beribadah kepada Allah.

Bahkan kelanjutan dari ayat tersebut bila mengiringinya dengan sabar, maka Allah menjamin rezeki kita tanpa kita memintanya. Menunjukkan bahwa keistimewaan bagi yang dapat melaksanakan sholat dan sabar akan dijamin kehidupan dunianya.

Wajib Memberikan Contoh Disiplin Sholat

Anak merupakan peniru ulung orang tuanya, sehingga dia akan mengikuti hampir seluruh yang dilakukan orang tua. Sebab anak akan mengikuti nalurinya untuk meniru seseorang yang menurutnya dapat ditiru.

Oleh karena itu, orang tua tidak boleh bosan untuk memberikan contoh kepada anak untuk sholat. Jika sudah mulai bosan untuk mengajari anak, maka sekaan-akan orang tua akan menutup pintu kebahagiaan. Sebab bahagianya sebuah keluarga adalah ketika keluarga tersebut sudah bisa mendisiplinkan sholat.

Orang tua harus bisa memberikan contoh dengan perbuatan yang baik, dan dengan perkataan yang baik. Kita boleh memberikan hadiah atau iming-iming sebagai cara untuk mengajak anak, tetapi lebih baik jika gaya mengajaknya tidak dikaitkan dengan dunia.

Misalkan, "Nak nanti kalau sholat dikasih jajan" atau "Nak nanti kalu sholat dikasih jajan". Seperti itu sebenarnya boleh, tetapi alangkah baiknya untuk merubah untuk tidak hanya dikaitkan dengan dunia saja.

Seperti "Nak, kamu sholat, nanti di dalam sholat kamu minta ke Allah mudah-mudahan Ayah diberi rizki yang cukup. Dan nanti kalau punya rizki Ayah kasih kepadamu" sehingga kaitkan jika sholat itu mendapatkan keindahan rizki dari Allah.

Ajarkan jika anak mempunyai keinginan, untuk memintanya kepada Allah melalui sholat. Sehingga sholat menjadi media bagi anak untuk mencurahkan segala keinginannya.


Mengajak Anak untuk Sering ke Masjid

Sering-seringlah mengajak anak untuk sholat ke masjid, terutama jika anak laki-laki, sebab laki-laki lebih dianjurkan untuk melaksanakan sholat berjama'ah di masjid karena keutamaan derajatnya dibanding sholat sendiri di rumah .

Selain itu, mengajak anak ke masjid merupakan bagian dari pendidikan. Selain menanamkan kepada anak untuk mencintai tempat ibadah juga mengajari anak untuk menghormati orang lain, tidak bermain, belajar berkomunikasi dengan orang lain, juga bermanfaat untuk mengenali lingkungan sekitar.

Apa yang mereka lihat dan dengar di dalam masjid, seperti bacaan Al-Qur'an, sholawat, kalimat thoyyibah, dan lain-lain akan berpengaruh terhadap jiwanya ketika dewasa. Mereka akan cenderung lebih mudah mengingat Allah dalam hidupnya dengan mengingat masjid.

Tetapi perlu diperhatikan, jika memang tidak memungkinkan untuk mengajak anak misalkan karena takut mengganggu yang lain maka tidak disarankan untuk mengajaknya. Setidaknya dengan menjelaskan kepada anak untuk menjaga ketenangan dalam masjid.

Aturan Memukul Anak

Rasulullah SAW mengajari kita untuk memerintahkan mengerjakan sholat kepada anak pada 7 tahun dan memukulnya ketika berumur 10 tahun. Hal itu merupakan tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak yang sangat penting, sebab sholat akan mengenalkan anak untuk beribadah kepada Allah SWT.

Namun perlu diketahui, yang dimaksud Rasulullah dengan memukul bukanlah bertujuan untuk menghukum anak tetapi untuk membuat jera anak. Yang dimaksud dengan memukul adalah memukul anak tanpa melukai, tidak membuat kulit luka, atau tidak membuat tulang atau gigi patah.

Hindari memukul wajah, juga hendaknya memukul tidak lebih dari sepuluh kali. Sebab jika terlalu keras dan mengakibatkan luka, maka anak akan mengingatnya terus menerus dan kemudian timbul perasaan benci.

Tetapi pukulan tersebut lebih dianjurkan daripada memarahi anak. Sebab pukulan hanya mengakibatkan luka fisik yang dapat sembuh, sedangkan pukulan lisan akan melukai perasaannya dan sulit untuk disembuhkan.

Sehingga, memukul anak diperbolehkan untuk mendidik anak tetapi jangan menghukum anak kecuali jika dibutuhkan karena anak yang tidak menurut atau melalaikan sholat atau semacamnya.



Selalu Mengingatkan Anak untuk Sholat

Anak merupakan tanggung jawab orang tua, sehingga orang tua harus selalu mengingatkan anak untuk selalu melakukan ibadah wajibnya seperti sholat. Orang tua tidak boleh bosan untuk mengingatkan anak bahkan dengan cara yang sederhana, seperti "nak, sudah sholat belum?" atau "jangan lupa sholat".

Jangan hanya makan saja yang diingatkan, sholat lebih penting. Meskipun sederhana, tetapi hal ini penting untuk masa depan anak. Sebab ketika orang tua telah tiada maka tidak ada yang akan mengingatkan sholat kecuali dirinya sendiri.

Membisikkan Anak dengan Doa ketika Tidur

Ketika tidur, otak kita sedang berisitirahat sehingga yang bekerja pada manusia adalah pikiran bawah sadarnya. Kemudian setelah bangun, pikiran bawah sadar tersebut akan mempengaruhi perbuatannya.

Oleh karena itu, waktu tidur merupakan waktu yang tepat untuk membisiki anak dengan doa maupun kalimat-kalimat yang positif. Kata-kata yang dibisikkan kepada anak akan diterima melalui alam bawah sadarnya, dan secara tidak sadar akan berpengaruh terhadap pikiran anak.

Terlepas dari itu, perkataan orang tua adalah doa sehingga sudah semestinya orang tua mendoakan anaknya agar rajin sholat. Doa dari orang tualah yang menjadi pembuka pintu langit dan sebab turunnya rahmat Allah SWT.

Mengajak Anak untuk Sholat Sunnah

Selain sholat wajib, perlu bagi orang tua untuk mengajari anak sholat sunnah seperti sholat tahajjud, sholat dhuha, ataupun sholat rawatib. Meskipun sunnah, tidak ada salahnya untuk mengajari anak sholat sunnah sejak dini. Tentu manfaatnya akan berguna pada anak ketika dewasa secara tanpa sadar.

Salah satu cara mendidik anak yang paling efektif adalah dengan memberikan contoh kepada anaknya. Misalnya saja, bila orang tua ingin mengajarkan kepada anak untuk sholat tahajjud. Ketika orang tua melaksanakan sholat tahajjud, usahakan agar sholat di sebelah anak. Kemudian keraskan bacaan sholat, sehingga dapat didengar oleh anak. Ketika anak terbangun, ajak anak untuk sholat bersama-sama. Sehingga anak tidak merasa disuruh untuk sholat saja, tetapi bersama-sama melakukan sholat bersama orang tua.

Hal penting lainnya adalah janganlah orang tua mengatakan bahwa anaknya susah sholat, malas dan sebagainya ketika anak tidak mau sholat. Lebih baik tanyakan terlebih dahulu kepada anak alasan mengapa dia tidak melaksanakan sholat.


Selalu husnudzon kepada anak dan selesaikan masalahnya dengan perkataan yang baik dan pikiran yang tenang.


Terakhir, ada doa Nabi Ibrahim AS yang dapat kita terapkan agar keluarga kita selalu terjaga untuk mendirikan sholat. Doa tersebut terdapat dalam surat Ibrahim ayat 40
رَبِّ اجْعَلْنِيْ مُقِيْمَ الصَّلٰوةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْۖ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاۤءِ
Artinya : "Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan salat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku."

Akhirulkalam, terima kasih telah membaca artikel ini dan semoga bermanfaat.
Share This :

0 komentar