BLANTERWISDOM101

Islam Menengok Indahnya Keberagaman di Indonesia

Sunday, December 29, 2019
islam menengok indahnya keberagaman di indonesia
Melihat indahnya negeri Indonesia, bukan hanya keindahan dan kekayaan alam yang dikandungnya saja, namun berkat kerukunan rakyat yang ada di dalamnya. Indahnya keberagaman budaya yang berasal dari bonus demografis yang dimiliki Indonesia semakin melengkapi kekayaan negeri ini. Berharap negeri ini menjadi negeri yang "بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ" atau negeri yang subur, makmur, adil, dan aman.

Kita harus terus bersyukur karena Allah SWT telah menjadikan negeri yang sangat beragam sehingga dapat mengagumi kebesaran Allah yang menciptakan manusia berbeda-beda sehingga dapat belajar atau mengenal perbedaan tersebut satu sama lain. Kita dapat mengeksplorasi perbedaan tersebut untuk kita jadikan sumber bagi semangat persatuan di Indonesia.

Indonesia dan Indahnya Keberagaman

Indonesia merupakan negeri yang sangat kaya dengan keberagaman, baik agama, suku, maupun ras. Negeri yang kental akan nilai-nilai kebudayaan yang menurut bangsa lain sulit untuk dilakukan.

Banyak budaya Indonesia yang berakar kuat pada perbedaan, seperti gotong royong, ramah, serta toleransi. Budaya tersebut merupakan warisan dari para leluhur bangsa yang harus dijaga dengan baik.

Indonesia dikagumi oleh negara-negara lain karena dengan tingkat keragaman yang sangat tinggi namun rakyatnya dapat bersatu dan saling menjaga satu sama lain. Nilai-nilai tersebut harus tetap terjaga agar semangat pluralisme akan tetap ada sehingga lingkungan menjadi guyub rukun dan tenteram.

Oleh karena itu Indonesia dan keberagaman tidak dapat dipisahkan. Akan sangat sayang apabila generasi mudanya tidak dapat menjaga keberagaman, karena nilai dari Indonesia sendiri sebenarnya ikut hilang seiring menipisnya rasa saling memiliki dalam keberagaman.

Generasi muda merupakan cerminan dari keadaan Indonesia saat ini, masa depan Indonesia berada di tangan kita. Kita tidak boleh menyerahkan begitu saja keberagaman yang telah dijaga selama ribuan tahun lenyap begitu saja dengan masuknya budaya asing.

Boleh-boleh saja kita mengikuti perkembangan teknologi, namun kita harus tetap dapat memilah budaya luar dengan mengambil hal-hal yang baik dari mereka dan menghindari sisi buruknya. Sebagai generasi penerus kita tidak boleh menciderai semangat pluralisme yang telah ditanamkan oleh bangsa kita sendiri.

Coba bayangkan jika tetangga kita yang berbeda keyakinan tetapi selalu membantu kita ketika sedang dalam masalah. Begitu juga sebaliknya dengan kita, bila tetangga tersebut sedang dalam masalah kita turut membantu mereka.

Berbeda halnya jika kita tidak mau membantu tetangga yang berbeda keyakinan, maka tetangga tersebut akan merasa tidak dihargai kemudian tidak mau peduli dengan kita. Ketika kita sedang dalam masalah, dan membutuhkan bantuan dari orng terdekat, tidak mungkin saudara kita yang jauh dengan tempat tinggal akan membantu, tetapi hanya tetangga yang bisa membantu.

Jika kita berbuat baik kepada mereka, maka mereka juga akan merasa dihormati dan kemudian mereka balik menghormati kita. Sehingga sangat dianjurkan bagi kita untuk tetap menghormati prinsip kepercayaan yang lain.

Seperti itulah hubungan yang diharapkan dalam suatu lingkungan. Jika hubungan tersebut berjalan harmonis tanpa membeda-bedakan suku, agama, dan ras maka hubungan akan berjalan dengan baik. Hubungan tersebut membutuhkan yang namanya toleransi.

Toleransi sangat dibutuhkan dalam membangun rasa nasionalisme dan berbangsa dalam diri bangsa Indonesia. Jika toleransi tersebut diterapkan di seluruh aspek kehidupan di Indonesia, tentu Indonesia tidak mungkin dapat dipisahkan maupun diadu domba dengan mudah.



Toleransi dalam Islam

Toleransi tidak melulu mengenai agama, bisa jadi menyangkut budaya, suku, maupun ras. Karena bisa jadi beragama yang sama tetapi memiliki latar belakang yang beda, tentu mengakibatkan perbedaan adat istiadat sehari-hari.

Toleransi yang ada dalam Islam harus kita junjung tinggi-tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Kita sebagai umat Islam yang menjadi mayoritas di Nusantara, harus menjadi pelopor dalam menjaga kerukunan antar warga.

Karena Rasulullah sendiri sudah mencontohkan untuk menjaga toleransi meskipun berbeda keyakinan. Bahkan Rasulullah telah mencontohkan kepada kita akhlak Islam yang santun dan indah.

Seringkali orang kafir Quraisy datang kepada beliau untuk menyakiti dan menghina beliau, namun Rasulullah tidak pernah membalasnya dengan keburukan. Tetapi justru membalas dengan kebaikan sehingga hati orang tersebut luluh karena keindahan akhlak beliau.

Bahkan Rasulullah melarang untuk membunuh anak-anak, wanita, bahkan pendeta ketika sedang berperang. Menunjukkan jika Islam mengajarkan untuk bersikap adil bahkan dalam berperang. Peperangan hanya merupakan jalan terakhir setelah mendapatkan perlakuan yang dholim dari musuhnya. Rasul mengajarkan ketika berperang yang dilawan adalah kebatilannya, bukan membalas dendam atas apa yang dialami sehingga muncullah akhlak Islam yang luhur.

Sungguh akan sangat indah jika kita membuka pikiran untuk dapat menemukan persamaan dalam keberagaman. Memang dalam syariat Islam, kita harus tetap menjaga batas-batas dalam beragama seperti dalam surat Al Kafirun ayat 6
لَكُمۡ دِينُكُمۡ وَلِيَ دِينِ
Artinya : "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku"

Ayat tersebut ditujukan untuk menghindari mencampuradukkan agama. Contohnya saja jika umat Islam diminta untuk mengikuti kebaktian di hari minggu sedangkan umat Kristen melaksanakan sholat jum'at di hari jum'at, tentu seperti itulah yang dilarang.

Sedangkan toleransi yang dianjurkan adalah seperti menjaga keamanan tempat ibadah ketika umat yang lain sedang beribadah. Indahnya keberagaman akan terasa ketika saling menjaga satu sama lain sehingga dapat menjalankan ibadah masing-masing dengan tenang.



Mengapa Manusia Diciptakan Beragam?

Allah menciptakan manusia dalam keadaan berbeda-beda. Tahukah mengapa?

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Artinya : "Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti."

Allah menegaskan dalam ayat tersebut untuk saling mengenal satu sama lain. Apabila seluruh umat manusia diciptakan tanpa perbedaan, pasti tidak akan ingin tahu dan peduli dengan manusia yang lain karena sama.

Bahkan jika Allah menghendaki, Allah mampu untuk membuat seluruh manusia menjadi Islam tetapi hal itu tidak terjadi atas rahmat-Nya. Dengan begitu kita sebagai umat Islam dapat menunjukkan rahmat Islam kepada mereka. Menunjukkan seperti ini loh akhlak dan sopan santun dalam Islam, sehingga mereka menjadi tergugah hatinya dan siapa tahu, diberi hidayah oleh Allah untuk masuk Islam.

Selain itu, dengan perbedaan tersebut kita dapat menyerukan dakwah kepada mereka. Bayangkan jika semua manusia adalah umat Islam, maka tidak akan ada yang namanya pendakwah, muballigh, ataupun da'i yang berjuang menyebarkan Islam.

Tidak akan ada jihad melawan kemusyrikan, yang ada hanya umat Islam sendiri yang justru akan saling berebut kekuasaan karena merasa sama satu dengan yang lain. Jika kita berbeda, maka kita dapat belajar memahami kenapa mereka berbeda dengan kita.

Kita dapat belajar bagaimana cara berperilaku dan bersikap ketika bersama dengan mereka walaupun berbeda keyakinan. Itu lebih baik daripada mempunyai keyakinan yang sama tetapi saling menjatuhkan satu sama lain.



Bersatu dalam Perbedaan

Oleh karena itu, sebagai bangsa yang majemuk sudah semestinya kita harus menjaga persatuan. Kita sudah dikaruniai oleh Allah SWT kemerdekaan. Perjuangan yang telah ditempuh oleh bangsa ini selama 350 tahun lamanya tidak boleh sia-sia.

Begitu indahnya keberagaman, sebuah pelangi akan terlihat indah ketika memiliki warna yang berbeda. Namun warna-warna tersebut dapat bersatu dan tidak mengganggu yang lain, tanpa menonjolkan bagian warna tertentu.

Bukan tidak mungkin bagi kita bangsa yang majemuk juga demikian. Kerukunan dalam bermasyarakat dan bernegara harus diwujudkan bersama-sama dengan menjunjung tinggi nilai toleransi.

Oleh karena itu, mari kita jaga kerukunan dan semangat menjaga persatuan antar suku, agama, maupun ras demi terwujudnya Indonesia yang subur, makmur, adil dan aman.

Indahnya keberagaman negeriku, bangsaku, tanah airku harus terus bersatu.
Share This :

0 komentar